Dia menilai sejauh ini program penurunan stunting dinilai efektif. Namun diakui tidak hampir sempurna dan memenuhi target.
Namun, dia heran karena pada kenyataannya secara angka menunjukkan hasil sebaliknya.
Padahal, beberapa dinas sudah diarahkan dan diberikan pemahaman. Intervensi ke lapangan terus dilakukan. Sudah diluncurkan juga dengan Damaskus (Dapur Masyarakat Khusus Stunting).
Dia menambahkan intervensi dilakukan di setiap puskesmas. Sebanyak 2.000 balita dan ibu hamil menjadi sasaran program. Mereka mendapatkan kegiatan pemberian makanan tambahan lokal.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Nonton Persib Bandung vs PSBS Biak Diskon Hingga 20 Persen, Nomor Punggung Pemain
Program yang baru diluncurkan adalah Dapur Masyarakat Khusus Stunting. Damaskus bertugas memberikan pemenuhan gizi anak stunting, lewat menu-menu yang telah dibuat tim ahli gizi.
Menu dari Damaskus telah diukur nilai gizinya. Selain menjamin tepat sasaran juga tepat kondimen pada makanan.
Karena itu, menurut dia, Pemkot Tasikmalaya tak sembarang dalam menjabarkan setiap menu juga harganya.
Menurut dia, harga setiap menu sudah ditetapkan per RKA. Tim yang dibentuk di dalamnya ada ahli gizi. ”Sudah dicoba kemarin juga,” tegas dia.









