
SINGAPARNA, RADARSINGAPARNA.COM – Unit PPA Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya telah mendalami video dugaan perundungan siswa MTs di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta menyebutkan hasil pemeriksaan polisi, peristiwa dalam video tersebut terjadi saat pembentukan organisasi PKS.
Awalnya, siswa kelas VIII inisiatif mengajak pelajar kelas VII membentuk organisasi Patroli Keamanan Sekolah. Kemudian dilakukan semacam pembinaan fisik.
Berdasarkan pengakuan korban, pemukulan bukan keinginan pelaku melainkan permintaan korban untuk menambah ketahanan fisik.
Baca Juga: Sungai Ciromban Telan Korban, Bocah 9 Tahun Tersangkut di Kedalaman Air 2 Meter
Sebelum terjadi peristiwa pemukulan, pelaku dan para korban melakukan olahraga bersama berupa push up dan scout jump.
”Para korban ini minta ada tambahan untuk ketahanan fisik, makanya ada tindakan itu,” ujar kasat kepada Radartasik.com, Selasa 8 Oktober 2024.
Dalam peristiwa itu, terdapat 16 orang yang mendapat pukulan di perut. Satu siswa yang melakukan pemukulan. Satu siswa merekam kegiatan.
AKP Ridwan mengatakan proses hukum kasus dugaan perundungan siswa MTs ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah lembaga seperti KPAID, UPTD PPA, sekolah dan Bapas Anak.