“Kayanya perantau yang menyebabkan partisipasi menurun, tidak sesuai apa yang kita harapkan,” ujar Ami.
Menurunnya, partisipasi di pilkada kali ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Tasikmalaya tetapi juga terjadi di kota dan kabupaten lainnya.
Tentunya, masyarakat yang merantau bekerja, berpikir dua kali bila pulang kampung yang hanya libur satu hari.
“Para perantau tidak memaksakan untuk pulang, sehingga berimbas kepada tingkat partisipasi,” kata dia.
“Prediksi kami perantau itu tidak pulang karena tanggung, yang hanya menyisakan waktu 30 hari sampai tahun baru,” tambah Ami.
Ami menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima oleh petugas KPPS, di setiap desa dan kampung masyarakat berangkat untuk mencoblos.
“Artinya yang tidak mencoblos itu masyarakat yang berada di luar kota,” katanya.