Sebagian besar warga tertahan di luar mapolres. Mereka tak diizinkan masuk mapolres. Hanya keluarga korban yang diizinkan masuk.
Emosi warga semakin memuncak saat tiga tersangka yang berusia dewasa digiring petugas kepolisian ke lokasi konferensi pers.
Kata-kata kecaman dan hujatan terlontar dari keluarga yang marah kepada pelaku.
Armilah, nenek dari Ghazwan Ghaisan, mengatakan pelaku harus mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.
Meskipun hukuman berat tetap tidak bisa mengembalikan cucunya, setidaknya hukum ditegakkan secara adil.
”Dia harapan keluarga, pernah mewakili Kota Tasik di kerjurda,” ujar perempuan berusia 56 tahun tersebut.
Paling menyakitkan bagi Armilah, sebagian tersangka merupakan warga sekampung dengan cucunya.
Mereka seolah tidak ada rasa peduli terhadap cucunya. ”Ada yang masih tetangga, masak tidak kenal baju dan motor cucu saya,” katanya.
Sedangkan Imas (50), orang tua FMS (14), korban selamat dari kasus itu, menjelaskan kondisi anaknya belum pulih benar.
Akibat dianiaya, FMS mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya terutama di kepala dan leher.
Saat ini FMS baru bisa berjalan sedikit tetapi masih sulit makan karena mulutnya terluka dan satu giginya copot.
RADARSINGAPARNA - Zero-Day AI Attack kini jadi ancaman serius dalam keamanan digital global. Agen AI…
RADARSINGAPARNA - AI agent payments dan pembayaran otomatis kini jadi kenyataan menegangkan sekaligus menarik. Agen…
RADARSINGAPARNA - YouTube AI Music Hosts hadir sebagai inovasi baru dalam musik digital. Fitur ini…
RADARSINGAPARNA - AI slop dan konten AI buruk menjadi fenomena berbahaya di era digital. Keduanya…
RADARSINGAPARNA - Google terus menghadirkan inovasi baru di bidang kecerdasan buatan, salah satu yang kini…
RADARSINGPARNA - AI Avatar 3D kini menjadi salah satu topik terpopuler di dunia digital. Banyak…
This website uses cookies.